Perawatan untuk Kulit Sensitif

Masalah kulit sensitif sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan dokter spesialis kulit seluruh dunia. Ada yang mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada jenis kulit sensitif, yang ada adalah kulit penderita alergi atau eksim. Sebagian ahli setuju bahwa memang ada penderita kulit sensitif, yaitu sifat kulit yang bereaksi berlebihan terhadap bahan kimia yang dioleskan pada kulit.

Untuk mempermudah, kita sebut saja kulit sensitif itu yang mudah kemerahan, terkelupas, perih dan gatal. Nah, untuk yang seperti ini, berikut adalah langkah perawatannya:

Pilih kosmetika yang tidak mengandung pewarna dan tidak berpewangi, karena kedua jenis bahan ini terbukti paling banyak menimbulkan iritasi. Kosmetika yang berlabel hipoalergenik biasanya tidak wangi dan tidak berwarna, tapi juga bukan jaminan tidak menimbulkan alergi karena masih ada bahan kimia pencampur yang lain. Hati-hati dengan kosmetika ‘tradisional’ atau bahan alam, jangan merasa pasti aman. Kalau sudah dikemas menjadi krim atau lotion siap oles (bukan dalam bentuk aslinya), maka sama besar kemungkinannya dalam menimbulkan reaksi iritasi atau alergi. Untuk membentuk krim tadi, bisa saja bahan aslinya sudah dicampur dengan bahan kimia buatan. Sebaiknya lakukan uji alergi untuk diri sendiri. Caranya, kosmetik yang rencananya akan kita pakai – minta dari teman atau di konter kosmetik – dioleskan pada belakang telinga. Diamkan, dan  jangan sampai kena air (termasuk waktu mandi) selama 24 sampai 48 jam. Lihat reaksinya. Kalau gatal atau merah berarti kita tidak cocok dengan kosmetik tersebut, jadi jangan dipakai. Kalau tidak timbul reaksi apa-apa, berarti kosmetik itu boleh digunakan, tipis-tipis dahulu. Reaksi alergi dapat juga timbul setelah beberapa kali pemakaian, tidak langsung setelah dioleskan. Segera hentikan pemakaian begitu ada reaksi. Ketika kulit sedang meradang, kurangi makan makanan yang mengandung vetsin/MSG/ penyedap masakan, karbohirat dan gula. Perbanyak makan sayuran, buah-buahan dan air putih. Jangan pakai sabun wajah yang mengandung scrub dan antiseptik dan jangan pakai pula kosmetik yang mengandung AHA (asam alfa hidroksi) ataupun BHA (asam beta hidrosksi – asam salisilat). Hindari pula menggosok kulit dengan tangan, sabun, atau handuk. Gunakan sabun yang pH nya seimbang (5,5) untuk membersihkan kulit. Kalau masih tidak berhasil juga, sebaiknya periksakan ke dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat. Dokter akan memberikan pengobatan supaya kulitnya menjadi lebih sehat, Insya Allah, dan tidak bereaksi berlebihan lagi.

Tentang kh4lim4h

Berbagi tentang Pendidikan dan Keluarga
Pos ini dipublikasikan di Keluarga, Pendidikan. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar